Persepsi Orang Tua dan Anak terhadap Kota Layak Anak di Surakarta

  • Norma Puspitasari Politeknik Indonusa Surakarta
  • Makmun Syaifudin Politeknik Indonusa Surakarta
Keywords: Persepsi, Kota layak anak, regresi

Abstract

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI No. SK- 49/MEN.PP/IV/2007 Kota Surakarta didorong untuk mampu berkembang menjadi Kota Layak Anak berdasarkan 31 indikator KLA yang telah disebutkan dalam Permen No 11 tahun 2011. Keputusan penunjukan Kota Surakarta sebagai salah satu kota percontohan Kota Layak Anak ini direspon oleh pemerintah Surakarta dengan menerbitkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4 Tahun 2011 tentang Perlindungan Anak, yang disahkan pada tanggal 4 Mei 2012 setelah melalui Rapat paripurna DPRD Kota Surakarta. Pada tahun 2013, Kota Surakarta naik peringkat menjadi KLA predikat Nindya dan pada tahun 2015 menargetkan untuk mendapatkan predikat Utama Kota Layak Anak. Sejauh mana masyarakat mengetahui tentang adanya kebijakan kota layak anak di surakarta pasti akan mempengaruhi kualitas pelayanan pemerintah terhadappemenuhan hak terhadap anak. Untuk mengetahui pengaruh persepsi orang tua terhadap kota layak anak di surakarta digunakan metode regresi logistik biner. Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan teknik pengambilan data wawancara dan kuesioner disimpulkan bahwa tingkat pemahaman orang tua dan anak terhadap kota layak anak di surakarta masih rendah dibuktikan dengan hasil hipotesis chi-square goodness-of-fit test sebesar 4,945 dengan derajat kebebasan = 2. P- value 0,293 lebih besar dari 0,05 sehingga Ho diterima hal ini mengakibatkan apabila orang tua dan anak tidak mengetahui tentang hak – hak anak yang sudah dijamin maka hak – hak anak yang tidak diberikan tidak dapat diperjuangkan dan akhirnya orang tua hanya menerima begitu saja. Terdapat pengaruh tingkat pemahaman orang tua dan anak terhadap kota layak anak disurakarta yang rendah dibuktikan dengan persamaan regresi logistik biner adalah exp(2,78 0,311( ) 0,499( ) 0,971( )) 1,183(Pr))1= - - - --P TM TSEpp sehingga akan mengakibatkan programpemerintah kota layak anak di surakarta akan jalan di tempat dan tidak ada pengembangan lebih lanjut. Berdasarkan hasil analisa tersebut maka pemerintah harus memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang kebijakan – kebijakan mengenai kota layak anak di surakarta melaluisosialisasi kepada masyakarat.

Published
2019-02-16
Section
Articles