DINAMIKA RELATIONSHIP PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM RELOKASI PENGOLAHAN IKAN

  • Sriyono Eko Saputro
Keywords: dialektis, dialogis, pemerintah, masyarakat, relokasi

Abstract

Latar Belakang : Keberadaan kegiatan pengolahan ikan asap secara tradisional dipemukiman
menyebabkan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Hal ini menimbulkan
inisiatif tentang pentingnya pembangunan sentra pengolahan ikan yang lokasinya jauh dari
pemukiman. Namun dalam relokasi pengolahan ikan dari pemukiman ke sentra tersebut penuh intrik
dan liku sehingga membentuk dinamika komunikasi dialektis dan dialogis antara pemerintah dan
masyarakat.
Metode : Jenis penelitian ini adalah kualitatif studi kasus. Sumber data berupa informan dari Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak 2 orang, pegawai Kantor Pemerintah Desa Wonosari 4
orang, dan masyarakat pengolah ikan 10 orang. Teknik pengumpulan data dengan wawancara
mendalam, sample yang diambil berupa purposive sample, dengan teknik pengambilan sample berupa
teknik cuplikan. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Validitas data menggunakan trianggulasi sumber data dengan mengecek kebenaran data dari hasil
wawancara narasumber dengan narasumber lainnya.
Hasil : 1. Adanya kegiatan pengolahan ikan dipemukiman sebelum berdirinya bangunan sentra yang
menyebabkan dampak negatif dari aspek kesehatan, lingkungan, dan sosial yang mengganggu
masyarakat sekitarnya yang apabila tidak segera dicarikan jalan keluar akan menyebabkan jalinan
hubungan antara warga menjadi buruk. 2. Terbentuknya komunikasi dialektis pemerintah dan
masyarakat berupa : perbedaan pandangan dalam program pembangunan dan relokasi sentra
pengasapan ikan, ketergantungan hubungan, pendapat untuk memilih setuju atau tidak dalam program
tersebut, hasrat untuk berkonflik, saling memberikan informasi dan disisi lain juga menjaga diri dalam
hubungan komunikasi, serta terjadinya kompromi berupa perubahan yaitu sikap pemerintah yang
semula bersikeras memindahkan warga menjadi model pendekatan dan percontohan dan masyarakat
yang semula menolak untuk dipindahkan menjadi menerima dan melaksanakan program tersebut
dengan memantau dan mengevaluasi rekan-rekan yang menempati sentra, setelah terjadi perubahan
positif mereka bersedia pindah. 3. Terbentuknya komunikasi dialogis pemerintah dan masyarakat
berupa : proses yang berjalan terus menerus dan terjadinya dialog yang diharapkan dipertahankan,
berkembang dan membentuk kepercayaan, model pendekatan pemerintah kepada masyarakat untuk
membangun komunikasi, pertemuan dan penyatuan pihak yang saling berlawanan, serta komunikasi
dialogis sebagai rangkaian aliran dari komunikasi dialektis sebelumnya.
Kesimpulan : 1. Terdapatnya kegiatan pengolahan ikan dipemukiman sebelum adanya bangunan
sentra pengolahan ikan yang menyebabkan dampak negatif. 2 Terbentuknya komunikasi dialektis
antara pemerintah dan masyarakat dalam proses relokasinya. 3. Terbentuknya komunikasi dialogis
antara pemerintah dan masyarakat dalam proses relokasi dan kelanjutan pasca relokasinya.

Published
2019-11-28
Section
Articles